KEKUATAN MIMPI
Assalamualaikum wr.wb
Salam Guru Penggerak!!!
Pada modul 1.3.a.4 ini saya akan meceritakan secuil kisah saya dalam sebuah pengalaman mewujudkan mimpi saya menjadi seorang guru. Simak yaaa...
Saya terlahir dari seorang ayah yang berprofesi sebagai “bayan” atau kepala dusun dan ibu saya adalah guru SD. Seingat saya sejak kecil saya memang ingin menjadi guru SD, seperti ibu saya. Sejak kecil saya pikir, guru itu adalah pekerjaan yang mulia. Bagaimana tidak? Guru itu mendidik anak-anak yang bukan anaknya sendiri semula tidak bisa menjadi bisa. Dan mereka ikhlas sekali dalam melaksanakan tugas itu. Dan mereka tidak pernah berharap pengembalian dari si anak didik berupa apapun.
Sejak saya sekolah sosok guru itu seperti sinar yang terang berdiri didepan kelas. Jadi saya memang telah merencanakan mimpi saya sejak kecil (entah umur berapa) untuk menjadi seorang guru.
Untuk masa sekolah saya naik turun dalam prestasi. Mulai dari murid berprestasi saat SD dan gagal dalam ujian nasional, masa SMP yang biasa-biasa saja karena belum bangkit dari kegagalan, titik balik masa SMA dari murid yang terlalu lama terkurung dalam kegagalan menjadi murid lulusan terbaik dengan nilai ujian tertinggi satu SMA.
Pada masa SMA itulah saya memutuskan ingin menjadi guru matematika. Saya gagal menembus ujian masuk perguruan tinggi negeri. Namun tidak mau mengulang kegagalan untuk menerima kegagalan. Kemudian saya masuk universitas swasta. Dan dari 250an mahasiswa seangkatan, saya adalah 1 dari 6 mahasiswa dengan predikat cumlaude. Tentunya saya bangga bisa membanggakan orang tua saya.
Satu lagi misi saya adalah mengalahkan tes cpns dan ingin membuktikan bahwa guru lulusan universitas swasta tidak selamanya kalah dari lulusan universitas negeri. Dan satu lagi impian saya terwujud.
Walau terlihat sederhana, namun perjuangan saya tidaklah mudah.
Saya berharap murid saya juga memiliki keinginan yang kuat untuk mewujudkan mimpi mereka, dan percaya pada kekuatan sebuah mimpi.
Demikian sedikit cerita pengalaman yang bisa saya bagikan.
Wasslamualaikum wr.wb.
Kereen bu Okta, ada sisi konsisten cita-cita di sana, mungkin karena figur dalam keluarga yang sudah ada berpengaruh. naik turun dalam ketercapaian itulah yang menempa kita untuk mengambil keputusan secara bijak, btw.... bravo.
ReplyDeletekomennya di LMS mbakyuuu
Delete