Koneksi Antar Materi: Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran KHD
LK 1.1.A.9: Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran KHD
Selamat datang di blog saya teman-teman,
Kali ini saya akan membagikan kinerja dari salah satu kegiatan yang saya ikuti, yaitu Pendidikan Calon Guru Penggerak angkatan ke-4.
Simak ya...
Sebelum mempelajari modul 1.1 saya percaya bahwa:
Semua murid harus mempelajari semua
materi dan menguasai semua isi dari materi tersebut.
Pembelajaran saya maknai dengan
mentransfer ilmu. Jika setelah penugasan ataupun penilaian harian dilaksanakan,
murid mendapatkan hasil yang baik, nilai yang bagus, maka hal tersebut menunjukkan
bahwa saya berhasil dalam melaksanakan pembelajaran di kelas saya. Jika nilai
murid tidak mememenuhi KKM maka saya melaksanakan remidial supaya nilai murid
mencapai KKM.
Saya lebih mendominasi ruang kelas,
karena tuntutan menyelesaikan materi dan ketuntasan belajar.
Murid diibaratkan sebagai kertas kosong.
Peran guru adalah mengisi kertas tersebut dengan ilmu pengetahuan.
Menggunakan satu model pembelajaran
untuk semua murid.
Setelah mempelajari modul 1.1 ada
beberapa pemikiran yang berubah dari saya sebagai guru adalah:
Tiga konsep pendidikan menurut KHD:
ing ngarsa sung tuladha,
ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Yang memiliki arti di depan
memberikan contoh, di tengah memberi semangat, dan di belakang memberi
dorongan.
Bahwa pembelajaran yang selama ini saya
anggap sebagai transfer ilmu ternyata keliru. Sebagai guru peran saya adalah
menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak (murid).
Mengurangi mindset bahwa pembelajaran
saya jalankan fokus terhadap menghabiskan materi. Menuntut anak untuk tuntas
KKM. Dalam pembelajaran secara perlahan saya memfasilitasi murid untuk mencari
informasi dari berbagai sumber belajar, mengembangkan potensi yang mereka
miliki untuk mewujudkan merdeka belajar.
Saya juga lebih mendalami karakter dari
anak-anak, mengikuti jalan pemikiran mereka dengan metode among.
Pendekatan pembelajaran yang saya
gunakan mengikuti bakat dan potensi murid. Sehingga saya tidak memaksakan murid
sesuai dengan keinginan saya.
Murid bukanlah diibaratkan sebagai
kertas kosong, tetapi ibarat kertas yang sudah terisi namun isinya masih buram.
Tugas pendidik adalah menebalkan isi kertas tersebut pada hal-hal yang baik.
Hal-hal yang bisa saya terapkan di kelas
(mencerminkan pemikiran KHD) adalah:
Membuat kesepakatan belajar sebelum
memulai pembelajaran dengan murid tentang proses pembelajaran, bagaimana
prosedur untuk eksplorasi, bagaimana peran saya sebagai fasilitator bagi murid.
Dan murid sebagai bintang di dalam kelas mereka (pendidikan berpusat pada
murid).
Membuat kesepakatan belajar sebelum
memulai pembelajaran dengan murid tentang proses pembelajaran, bagaimana
prosedur untuk eksplorasi, bagaimana peran saya sebagai fasilitator bagi murid.
Dan murid sebagai bintang di dalam kelas mereka (pendidikan berpusat pada
murid).
Dalam proses pembelajaran, guru
memberikan pemantik/stimulus untuk membuat siswa lebih aktif, mempersiapkan
program merdeka belajar. Contohnya memberikan soal-soal sederhana yang
membutuhkan kebebasan berpikir siswa, dengan begitu program kemerdekaan secara bertahap
akan terwujud dengan baik.
Menerapkan metode among, sebagai guru
berkewajiban mengembangkan potensi murid sesuai dengan karakter murid dan karakter
lingkungan budaya setempat.
Memberikan kesempatan pada siswa untuk
memperoleh informasi sebanyak-banyaknya sebagai perwujudan merdeka belajar,
namun tetap pada pencapaian tujuan belajar.
Demikian refleksi dan kesimpulan pemikiran KHD dari saya.
Terimakasih teman-teman.
Tetap semangat yaaa!!!
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete